Saat Berkuasa, Banyak Kesalahan PDIP Masih Membekas di Hati Rakyat
Jumat, 28 Maret 2014 17:57 WIB

/henry lopulalan
Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai semasa Megawati Soekarnoputri dan PDIP memimpin, memiliki banyak kelemahan dan kesalahan yang sulit dilupakan publik.
Menurutnya, beberapa kebijakan Megawati kala itu, diantaranya outsourching kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi wong cilik, kasus Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), penjualan Indosat, penjualan kapal tanker VLCC milik Pertamina yang buntutnya pihak Pertamina harus menyewa dengan harga mahal, penjualan asset yang dikelola BPPN ke pihak asing, dan banyak kelemahan lain.
"Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati. Sangat banyak kelemahannya," kata Ray saat dihubungi, Jumat (28/3/2014).
Dirinya menyebutkan, Pemilu 2014 ini sangat kosong dari acara debat. Kalau pun nanti PDIP menang dalam ‘pertarungan’ politik, belum dapat dilihat apakah PDI Perjuangan akan memperbaiki kesalahan dan kelemahan saat partai ini memerintah.
"Kita juga tidak tahu apa isi kepala calon presiden yang diusung PDI Perjuangan," tegasnya.
Secara terpisah, Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, PDI Perjuangan dan Jokowi, sebagai calon presiden harus bisa memperbaiki diri, sehingga hal negatif yang terjadi saat mereka berkuasa tidak kembali terulang.
"Mulailah dengan membenahi komunikasi politik dan memperbaiki kebijakan-kebijakan negatif yang pernah mereka buat. Dengan catatan, PDIP mampu keluar dari trauma historis sebagai pihak yang kalah di dua pemilu sebelumnya dan menang pada Pemilu 2014 ini," jelas Hendri.
Menurutnya, beberapa kebijakan Megawati kala itu, diantaranya outsourching kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi wong cilik, kasus Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), penjualan Indosat, penjualan kapal tanker VLCC milik Pertamina yang buntutnya pihak Pertamina harus menyewa dengan harga mahal, penjualan asset yang dikelola BPPN ke pihak asing, dan banyak kelemahan lain.
"Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati. Sangat banyak kelemahannya," kata Ray saat dihubungi, Jumat (28/3/2014).
Dirinya menyebutkan, Pemilu 2014 ini sangat kosong dari acara debat. Kalau pun nanti PDIP menang dalam ‘pertarungan’ politik, belum dapat dilihat apakah PDI Perjuangan akan memperbaiki kesalahan dan kelemahan saat partai ini memerintah.
"Kita juga tidak tahu apa isi kepala calon presiden yang diusung PDI Perjuangan," tegasnya.
Secara terpisah, Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, PDI Perjuangan dan Jokowi, sebagai calon presiden harus bisa memperbaiki diri, sehingga hal negatif yang terjadi saat mereka berkuasa tidak kembali terulang.
"Mulailah dengan membenahi komunikasi politik dan memperbaiki kebijakan-kebijakan negatif yang pernah mereka buat. Dengan catatan, PDIP mampu keluar dari trauma historis sebagai pihak yang kalah di dua pemilu sebelumnya dan menang pada Pemilu 2014 ini," jelas Hendri.
Akademisi: Saat Berkuasa, Banyak Kelemahan & Kesalahan PDIP Kepada Rakyat
Saturday, March 29th, 2014 - 09:11 pm
42
3
5
0
0
0
JAKARTA (kompasislam.com) – Sejumlah
tokoh dan aktivis mengungkapkan bahwa Megawati Soekarno Putri dan
partainya, yakni PDIP memiliki banyak kelemahan dan kesalahan yang sulit
dilupakan publik. Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray
Rangkuti menilai saat Megawati dan PDIP berkuasa atau memimpin
Indonesia, banyak kelemahan dan kesalahan yang dilakukan dan hal itu
sulit dilupakan publik.
Menurutnya, beberapa kebijakan Megawati kala itu, diantaranya kasus
Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), penjualan Indosat, dan
outsourching kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi
wong cilik. Padahal sebagai parpol yang mengusung jargon sebagai
partainya wong cilik, harusnya PDIP malu dengan kasus tersebut.Selain itu, ada juga kasus penjualan kapal tanker VLCC milik Pertamina yang buntutnya pihak Pertamina harus menyewa dengan harga mahal, penjualan asset yang dikelola BPPN ke pihak asing, dan masih banyak kelemahan lain. “Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati. Sangat banyak kelemahannya,” tegas Ray, Jum’at (28/3/2014).
Dirinya menyebutkan, Pemilu 2014 ini sangat kosong dari acara debat. Kalau pun nanti PDIP menang dalam ‘pertarungan’ politik, belum dapat dilihat apakah PDIP akan memperbaiki kesalahan dan kelemahan saat partai ini memerintah. “Kita juga tidak tahu apa isi kepala Calon Presiden yang diusung PDI Perjuangan,” ucapnya.
Secara terpisah, Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, PDIP dan Jokowi sebagai Calon Presiden (Capres) yang diusung PDIP tidak bisa memperbaiki diri, sehingga hal negatif yang terjadi saat mereka berkuasa bisa saja terulang kembali. [Khalid/tribun]
Kirimkan berita/foto/suara anda ke redaksi@kompasislam.com atau kompasislam@gmail.com. Kerjasama dan informasi pemasangan Iklan : kompasislam@gmail.com.
- See more at: http://www.kompasislam.com/2014/03/29/akademisi-saat-berkuasa-banyak-kelemahan-kesalahan-pdip-kepada-rakyat/#sthash.eYLxbCW2.dpuf
Akademisi: Saat Berkuasa, Banyak Kelemahan & Kesalahan PDIP Kepada Rakyat
Saturday, March 29th, 2014 - 09:11 pm
42
3
5
0
0
0
JAKARTA (kompasislam.com) – Sejumlah
tokoh dan aktivis mengungkapkan bahwa Megawati Soekarno Putri dan
partainya, yakni PDIP memiliki banyak kelemahan dan kesalahan yang sulit
dilupakan publik. Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray
Rangkuti menilai saat Megawati dan PDIP berkuasa atau memimpin
Indonesia, banyak kelemahan dan kesalahan yang dilakukan dan hal itu
sulit dilupakan publik.
Menurutnya, beberapa kebijakan Megawati kala itu, diantaranya kasus
Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), penjualan Indosat, dan
outsourching kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi
wong cilik. Padahal sebagai parpol yang mengusung jargon sebagai
partainya wong cilik, harusnya PDIP malu dengan kasus tersebut.Selain itu, ada juga kasus penjualan kapal tanker VLCC milik Pertamina yang buntutnya pihak Pertamina harus menyewa dengan harga mahal, penjualan asset yang dikelola BPPN ke pihak asing, dan masih banyak kelemahan lain. “Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati. Sangat banyak kelemahannya,” tegas Ray, Jum’at (28/3/2014).
Dirinya menyebutkan, Pemilu 2014 ini sangat kosong dari acara debat. Kalau pun nanti PDIP menang dalam ‘pertarungan’ politik, belum dapat dilihat apakah PDIP akan memperbaiki kesalahan dan kelemahan saat partai ini memerintah. “Kita juga tidak tahu apa isi kepala Calon Presiden yang diusung PDI Perjuangan,” ucapnya.
Secara terpisah, Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, PDIP dan Jokowi sebagai Calon Presiden (Capres) yang diusung PDIP tidak bisa memperbaiki diri, sehingga hal negatif yang terjadi saat mereka berkuasa bisa saja terulang kembali. [Khalid/tribun]
Kirimkan berita/foto/suara anda ke redaksi@kompasislam.com atau kompasislam@gmail.com. Kerjasama dan informasi pemasangan Iklan : kompasislam@gmail.com.
- See more at: http://www.kompasislam.com/2014/03/29/akademisi-saat-berkuasa-banyak-kelemahan-kesalahan-pdip-kepada-rakyat/#sthash.eYLxbCW2.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar