Mahfud MD: Rakyat Ditipu Opini dan Rekayasa Cyber
"Kita menang telak di Jawa Barat. Sumatra Utara dan Barat kita menang"
ddd
Rabu, 9 Juli 2014, 16:54
Siti Sarifah Alia, Eka Permadi

Ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
VIVAnews - Ketua tim
pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, mengatakan tim Jokowi-JK telah
melakukan kecurangan. Deklarasi kemenangan yang mereka sampaikan, lanjut
Mahfud, merupakan sebuah upaya mengecoh masyarakat.
"Rakyat ditipu oleh opini. Kami tidak melakukan itu. Kami menang telak di Jawa Barat. Sumatera Utara dan barat kami menang. Kami siap mengadu data C1 tiap TPS," kata Mahfud di Jl. Kertanegara nomer 4, Jakarta, Rabu, 9 Juli 2014.
Mahfud menjelaskan Jokowi-JK mengumumkan kemenangan pada posisi suara masuk 73 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta mengumumkan pada posisi 90 persen.
"Dari malam kami mendengar strategi licik mereka yang akan mengumumkan pada posisi selisih 5 persen. Kami merasa dicurangi. Bisa saja kami umumkan lebih awal saat suara 65 persen. Kami pasti menang," katanya.
Selain itu mantan ketua MK ini mengatakan timnya menemukan seprti adanya upaya rekayasa cyber dalam penghitungan cepat ini.
"Kami menduga ada upaya untuk merekayasa hitung cepat ini," tegasnya.
Sementara itu sekertaris tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, mengatakan adanya upaya licik yang disampaikan oleh pihak Lawan terhadap Prabowo-Hatta. Upaya ini sudah diketahui langsung oleh tim.
"Saya baru telepon Gubernur Jawa Barat, kami menang 61 persen. Sumatera Utara, kami menang 62 persen. Sumatera Barat, kami unggul 79 persen. Pak De Karwo terakhir dihubungi, dia bilang Prabowo-Hatta menang di Jawa Timur 51 persen," jelasnya.
Oleh karena itu tim Prabowo-Hatta meminta semua anggota tim koalisi melakukan pengetatan pengawalan suara mulai dari C1 ditiap TPS.
"Kami nanti akan buka semua di KPU. Kami menang dan akan diputuskan KPU tanggal 22 Juli," kata dia. (ren)
"Rakyat ditipu oleh opini. Kami tidak melakukan itu. Kami menang telak di Jawa Barat. Sumatera Utara dan barat kami menang. Kami siap mengadu data C1 tiap TPS," kata Mahfud di Jl. Kertanegara nomer 4, Jakarta, Rabu, 9 Juli 2014.
Mahfud menjelaskan Jokowi-JK mengumumkan kemenangan pada posisi suara masuk 73 persen. Sedangkan Prabowo-Hatta mengumumkan pada posisi 90 persen.
"Dari malam kami mendengar strategi licik mereka yang akan mengumumkan pada posisi selisih 5 persen. Kami merasa dicurangi. Bisa saja kami umumkan lebih awal saat suara 65 persen. Kami pasti menang," katanya.
Selain itu mantan ketua MK ini mengatakan timnya menemukan seprti adanya upaya rekayasa cyber dalam penghitungan cepat ini.
"Kami menduga ada upaya untuk merekayasa hitung cepat ini," tegasnya.
Sementara itu sekertaris tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, mengatakan adanya upaya licik yang disampaikan oleh pihak Lawan terhadap Prabowo-Hatta. Upaya ini sudah diketahui langsung oleh tim.
"Saya baru telepon Gubernur Jawa Barat, kami menang 61 persen. Sumatera Utara, kami menang 62 persen. Sumatera Barat, kami unggul 79 persen. Pak De Karwo terakhir dihubungi, dia bilang Prabowo-Hatta menang di Jawa Timur 51 persen," jelasnya.
Oleh karena itu tim Prabowo-Hatta meminta semua anggota tim koalisi melakukan pengetatan pengawalan suara mulai dari C1 ditiap TPS.
"Kami nanti akan buka semua di KPU. Kami menang dan akan diputuskan KPU tanggal 22 Juli," kata dia. (ren)

Terlampau Gembira, Megawati Keceplosan Akui Haus Kekuasaan
SPEKTANEWS (Jakarta) Rabu kemarin (9/10), saat hasil quick
count dari pihak kubu Capres pasangan Joko-Kalla dirilis, entah kenapa Ketua
Umum PDIP Megawati Soekarnoputri keceplosan mengakui rasa hausnya pada
kekuasaan yang telah ia tahan selama 10 tahun terakhir.
Pernyataan yang menyiratkan haus akan kekuasaan dilontarkan
Megawati dalam jumpa pers yang telah dijadwalkan kubu nomor urut 2 itu usai
menyaksikan hasil quick count di kediaman petinggi PDI-P itu di Kebagusan,
Jakarta Selatan.
"Saya mengucapkan beribu terima kasih. Karena setelah
kami puasa selama 10 tahun. Maka transisi untuk pada Oktober nanti presiden
terpilih akan dilantik," kata Megawati, Rabu kemarin (9/7).
Pada kesempatan jumpa pers itu Megawati didampingi Capres-Cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla dan
tokoh Parpol lain seperti Puan Maharani, Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh
dan Ketua Umum PKPI, Sutiyoso.
Megawati juga mengatakan bahwa Indonesia yang akan dipimpin oleh Jokowi akan menjadi negara yang lebih maju.
Megawati juga mengatakan bahwa Indonesia yang akan dipimpin oleh Jokowi akan menjadi negara yang lebih maju.
"Indonesia ke depan adalah Indonesia yang
makmur, adil, dan sejahtera," tandas Megawati.
Sementara Joko Widodo sebagai Calon Presiden usungan Partai PDI-P nampak tak banyak bicara.
Sementara Joko Widodo sebagai Calon Presiden usungan Partai PDI-P nampak tak banyak bicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar