POLITIK
SBY Minta KPU Undang Prabowo dan Joko Dalam Hitung Suara
Mereka diharapkan bisa bersama-sama pantau langsung penghitungan suara
ddd
Jum'at, 11 Juli 2014, 15:30
Yudho Raharjo, Nila Chrisna Yulika

Ketua KPU, Husni Kamil Manik, saat memeriksa surat suara Pemilu Presiden. (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)
VIVAnews - Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Komisi Pemilihan Umum mengundang
kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden beserta timnya untuk
ikut menyaksikan proses perhitungan suara. KPU menurut SBY memiliki
peran penting karena rakyat menunggu hasil perhitungan suara secara
resmi.
"Tadi saya berkomunikasi dengan Husni Kamil (Ketua KPU). Saya mengatakan agar KPU mengundang, mengajak dan melibatkan kedua pasangan itu dan timnya untuk mengawasi perhitungan dengan KPU. Agar mereka melihat langsung proses dari hari ke hari perhitungan itu. Agar pada saat pengumuman, mereka tahu proses itu berlangsung dengan cermat," kata SBY dalam sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Jumat 11 Juli 2014.
KPU, menurut SBY, menyambut baik usulannya. Ini perlu agar KPU, yang saat ini menjadi pusat perhatian dan diberikan kepercayaan dan jalan oleh rakyat dalam menyelenggarakan Pemilu, dapat melaksanakan tugas dengan baik. SBY juga meminta agar media massa bisa menahan diri dalam memberitakan mengenai pilpres sehingga tidak terlalu vulgar.
"Saya serukan, ketika hadapi situasi setengah krisis, pers dan media tidak berpihak secara membabi buta, demikian pemberitaan lebih fair dan berimbang," ujarnya.
Hal itu, menurut presiden, perlu dilakukan agar pers tetap mendapat kepercayaan rakyat. (ren)
"Tadi saya berkomunikasi dengan Husni Kamil (Ketua KPU). Saya mengatakan agar KPU mengundang, mengajak dan melibatkan kedua pasangan itu dan timnya untuk mengawasi perhitungan dengan KPU. Agar mereka melihat langsung proses dari hari ke hari perhitungan itu. Agar pada saat pengumuman, mereka tahu proses itu berlangsung dengan cermat," kata SBY dalam sidang kabinet di Kantor Presiden Jakarta, Jumat 11 Juli 2014.
KPU, menurut SBY, menyambut baik usulannya. Ini perlu agar KPU, yang saat ini menjadi pusat perhatian dan diberikan kepercayaan dan jalan oleh rakyat dalam menyelenggarakan Pemilu, dapat melaksanakan tugas dengan baik. SBY juga meminta agar media massa bisa menahan diri dalam memberitakan mengenai pilpres sehingga tidak terlalu vulgar.
"Saya serukan, ketika hadapi situasi setengah krisis, pers dan media tidak berpihak secara membabi buta, demikian pemberitaan lebih fair dan berimbang," ujarnya.
Hal itu, menurut presiden, perlu dilakukan agar pers tetap mendapat kepercayaan rakyat. (ren)
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar