Minggu, 06 Juli 2014 , 22:32:00 WIB
Laporan: Ihsan Dalimunthe
![]() | |
"JK suka lupa kalau yang dikritiknya di eranya sendiri," ujar politisi Partai Golkar Tantowi Yahya kepada wartawan di Jakarta (Minggu, 6/7).
Dia mencontohkan dalam debat yang dilaksanakan kemarin, JK misalnya mempertantyakan kebijakan impor beras 2,7 ton kepada Hatta Rajasa saat menjabat Menkoperekonomian. Hatta menjawab Indonesia telah surplus dan mengimpor hanya untuk beras kosumsi warga negara asing di Indonesia. Hatta juga menerangkan saat krisis terjadi Indonesia bisa bertahan dengan produksinya.
Tapi kemudian Prabowo menambahkan sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dirinya pernah protes soal impor beras pada pemerintah. Namun, diakui Prabowo, JK kala itu malah menegurnya.
Tantowi mengatakan sejak debat pertama JK sudah menunjukan sifat menyerang. Berbagai isu dilontarkan untuk menjatuhkan Prabowo-Hatta.
"Itu lah JK. Ketika naik panggung, niatnya mau menjatuhkan orang. Tetapi rakyat tahu, bisa menilai dengan baik," kata Tantowi.
Lebih lanjut dikatakan Tantowi, sikap menyerang JK juga malah menguatkan JK tidak konsisten. Contohnya, JK merupakan penggagas ujian nasional (UN) yang hingga kini masih menjadi perdebatan. Tetapi dalam debat sebelumnya, JK bersikap seolah-olah tidak menyetujui penyelenggaraan UN. Begitu pun mengenai pendidikan gratis yang dulu ditolak mentah-mentah oleh JK, tetapi kini justru dijadikan modal kampanyenya.
"Sekarang JK anti dengan UN, dulu anti pendidikan gratis. Mengingatkan saja, omongan dulu dengan sikap sekarang," demikian Tantowi.[dem]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar