Politisi PDIP Protes Sikap Penganiayaan Dan Tak Satrianya Jokowi-JK Juga PDIP Terhadap Prabowo
Politisi
PDI-P, Pupung Suharis mengatakan bahwa Prabowo Subianto sedang
teraniaya. Masalah-masalah lama yang sudah selesai, seperti tudingan
pelanggaran HAM, diberhentikan dari kesatuan militer dan lain-lain yang
tidak dipersoalkan pada ketika dirinya menjadi cawapresnya Megawati pada
pilpres 2009, kini diungkap lagi oleh lawan-lawan politiknya.
"Itu tidak fair dan tidak mencerminkan sikap kesatria. Saya protes karena ini nggak fair. Kalau itu dianggap masalah, kenapa baru diungkap sekarang. Kenapa orang-orang yang sekarang ini lantang mengungkap kesalahan Prabowo, tutup mata dan bungkam pada saat Prabowo jadi cawapresnya Mega pada pilpres 2009. Mau dapat apa kok baru muncul sekarang, apa biar dapat jabatan menteri," kata Pupung, Jakarta, Rabu (11/6).
Menurut Pupung, cara-cara yang kurang elok ini tidak pantas dilakukan tokoh-tokoh senior karena tidak memberikan contoh yang elegan kepada generasi penerus, kesannya seperti mau menunggangi pilpres ini dengan dendam atau permusuhan lama.
Pupung mencatat, penganiayaan terhadap Prabowo adalah pertama, dimulai dengan dilanggarnya perjanjian Batu Tulis 2009. Dalam perjanjian itu, Prabowo dijanjikan akan didukung menjadi capres 2014 oleh PDI-P. Tetapi janji itu tidak terwujud, karena PDI-P mengajukan capres sendiri.
"Ini menunjukkan tidak satunya kata dengan perbuatan. Ini harus saya sampaikan dengan jujur, walaupun saya kader PDI-P," kata Pupung.
"Itu tidak fair dan tidak mencerminkan sikap kesatria. Saya protes karena ini nggak fair. Kalau itu dianggap masalah, kenapa baru diungkap sekarang. Kenapa orang-orang yang sekarang ini lantang mengungkap kesalahan Prabowo, tutup mata dan bungkam pada saat Prabowo jadi cawapresnya Mega pada pilpres 2009. Mau dapat apa kok baru muncul sekarang, apa biar dapat jabatan menteri," kata Pupung, Jakarta, Rabu (11/6).
Menurut Pupung, cara-cara yang kurang elok ini tidak pantas dilakukan tokoh-tokoh senior karena tidak memberikan contoh yang elegan kepada generasi penerus, kesannya seperti mau menunggangi pilpres ini dengan dendam atau permusuhan lama.
Pupung mencatat, penganiayaan terhadap Prabowo adalah pertama, dimulai dengan dilanggarnya perjanjian Batu Tulis 2009. Dalam perjanjian itu, Prabowo dijanjikan akan didukung menjadi capres 2014 oleh PDI-P. Tetapi janji itu tidak terwujud, karena PDI-P mengajukan capres sendiri.
"Ini menunjukkan tidak satunya kata dengan perbuatan. Ini harus saya sampaikan dengan jujur, walaupun saya kader PDI-P," kata Pupung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar