SALAM GARUDA MERAH

Kamis, 03 Juli 2014

LIMA “Banyak Kesalahan PDIP yang Sulit Dilupakan Rakyat”

LIMA “Banyak Kesalahan PDIP yang Sulit Dilupakan Rakyat”

LIMA "Banyak Kesalahan PDIP yang Sulit Dilupakan Rakyat"Jurnalpatrolinews.com-JP : Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk meningkatkan kemampuan di bidang keterampilan agar tetap kompetitif menghadapi pemberlakukan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015.
“Indonesia segera memasuki era pasar bebas ASEAN. Masyarakat Indonesia harus meningkatkan kemampuan bidang keterampilan agar tetap dapat bersaing dengan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN lainnya setelah diberlakukan MEA pada 2015,” kata Megawati saat berorasi pada kampanye terbuka PDI Perjuangan di lapangan Bukit Kuto Besak, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
Megawati mengajak masyarakat untuk memilih calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi.
Setelah mempertimbangkan banyak hal terutama besarnya aspirasi masyarakat, kata dia, dirinya sebagai ketua umum yang mendapat mandat dari kongres PDI Perjuangan, telah menunjuk Jokowi sebagai calon presiden dari partai tersebut.
“Jokowi sudah ditetapkan sebagai capres. Sekarang, giliran masyarakat memilih capres Jokowi dengan hati nurani dan bersih, bukan karena diberi uang,” katanya.
Megawati menegaskan, sebelum menetapkan Jokowi sebagai calon presiden, dirinya sudah mewanti-wanti agar Jokowi sebagai capres dan jika kelak terpilih menjadi presiden harus sungguh-sungguh menjalankan tugasnya membangun negara dan menyejahterakan rakyatnya. ”Jokowi sudah menyatakan siap,” katanya.
Secara terpisah, Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti menilai semasa Megawati Soekarnoputri dan PDIP memimpin, memiliki banyak kelemahan dan kesalahan yang sulit dilupakan publik.
Menurutnya, beberapa kebijakan Megawati kala itu, diantaranya outsourching kaum buruh yang sampai saat ini menyisakan sakit hati bagi wong cilik, kasus Bantuan Likuidasi Bank Indonesia (BLBI), penjualan Indosat, penjualan kapal tanker VLCC milik Pertamina yang buntutnya pihak Pertamina harus menyewa dengan harga mahal, penjualan asset yang dikelola BPPN ke pihak asing, dan banyak kelemahan lain.
“Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati. Sangat banyak kelemahannya,” kata Ray Jumat (28/3).
Dirinya menyebutkan, Pemilu 2014 ini sangat kosong dari acara debat. Kalau pun nanti PDIP menang dalam ‘pertarungan’ politik, belum dapat dilihat apakah PDI Perjuangan akan memperbaiki kesalahan dan kelemahan saat partai ini memerintah. ”Kita juga tidak tahu apa isi kepala calon presiden yang diusung PDI Perjuangan,” tegasnya.
Short URL: http://jurnalpatrolinews.com/?p=59754

Tidak ada komentar:

Posting Komentar