SALAM GARUDA MERAH

Sabtu, 05 Juli 2014

Jokowi Dianggap Pemimpin Yang Anti Kritik

Jokowi Dianggap Pemimpin Yang Anti Kritik
Headline
Pengamat Politik UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago - ist
Oleh: Marlen Sitompul
nasional - Sabtu, 5 Juli 2014 | 14:05 WIB
 
INILAHCOM, Jakarta - Sikap calon presiden (capres) nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai pemimpin feodal. Sebab, Jokowi sebagai pemimpin yang dianggap antikritik.

Demikian disampaikan Pengamat Politik UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, kepada INILAHCOM, Jakarta, Sabtu (5/7/2014). Menurutnya, semakin ke ujung, Jokowi semakin antikritik. Menurutnya, pemimpin yang antikritik berarti kembali ke masa feodalisme.

"Perkataan raja adalah perkataan Tuhan, dulu mengkritik raja berarti mengkritik Tuhan. Jadi kalau ada capres (Jokowi) yang antikritik berarti kita sudah kembali ke masa feodal dan jelas sebuah kemunduran," kata Ipang panggilan akrab Pangi.

Hal itu menanggapi pernyataan Jokowi terkait penyerangan anarkis massa PDIP yang sekaligus simpatisan Jokowi-JK terhadap media TvOne di Yogyakarta, Rabu malam. Menurutnya, Jokowi mempertunjukkan sebagai pemimpin yang tidak bijak dalam menyikapi tindakan anarkisme terhadap pers sebagai pilar ke empat demokrasi.

"Nggak memperlihatkan ketauladanan dan nggak mampu menahan diri. Seorang pemimpin harus menenangkan emosional simpatisannya bukan mengompori pendukungnya," tegas Ipang.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan pendukungnya bertindak karena sudah tak tahan oleh beberapa pemberitaan yang dilakukan oleh TvOne.

"Sebenarnya kami kurang sabar apa? Sejak awal pertama kita diamkan, terus kemana-mana. Terakhir sampai pada isu PKI. Kan penghinaan besar, buat saya pribadi dan juga ke orangtua. Jutaan relawan, nggak mungkin kita bilangin satu persatu," kata Jokowi, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014).

"Bagaimana relawan kita nggak panas. Salah sendiri manas-manasin. Jangan dong salahi relawannya, salahin yang buat isu, fitnah, dan buat panas," kata Jokowi.[bay]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar