Ini Alasan Jokowi-JK Bisa "Tumbang" di Pilpres 2014

Peneliti LSI Network, Fitri Hari, memaparkan beberapa alasan yang membuat Jokowi-JK belum tentu menang.
Pertama, pemilih yang mengambang ada delapan persen atau lebih besar dibandingkan kemenangannya disurvei terakhir dengan selisih 3,6 persen.
"Kedua, pergerakan suara di hari tenang selalu mungkin terjadi, yang tidak terekam lagi karena survei sudah selesai," katanya saat memaparkan hasil survei di kantor LSI Network, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (7/7/2014).
Ketiga, masih adanya jumlah golput sekitar 20 sampai 30 persen, yang tidak menutup lebih banyak berada dari pendukung Jokowi-JK, tentunya bisa membalik margin kemenangan. "Keempat, manuver atau kejadian luar biasa di hari tenang yang tak bisa diduga dari kedua belah pasangan, " tandasnya.
Diketahui, dalam survei LSI Network, Jokowi-JK meraih 47,80 persen, sedangkan Prabowo-Hatta sebesar 44,80 persen. Selisih elektabilitas keduanya sebesar 3,6 persen. Sementara, undecided voters ada 8 persen.
Survei ini dilakukan pada 2-5 Juli 2014 dengan menggunakan metode survei acak bertingkat (multistage random sampling). Adapun, responden yang diwawancarai sebanyak 2400 responden secara tatap muka (paper based survey) di 33 Provinsi di Indonesia.
Margin of error survei ini adalah +/-2 persen. Survei ini juga dilengkapi dengan riset kuantitatif melalui FGD, depth interview dan media analisis.
(sus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar