Ditanya Soal Pangan, Jokowi Jawab Buah-buahan

Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) - (Foto: inilahcom)
Oleh: Marlen Sitompul
nasional - Sabtu, 5 Juli 2014 | 21:37 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Calon presiden (capres) Joko Widodo
(Jokowi) menilai selama ini pasar ekspor hasil pertanian di Indonesia
cukup banyak, namun sayangnya pasar tersebut tidak ada karena belum ada
dukungan dari pemerintah.
"Yang harus dilihat pasarnya apa. Kalau pasarnya ada baru kita produksi, contohnya petani diperintahkan menanam pepaya tapi pasarnya mana, kalau diberi bibit para petani bisa," ujar Jokowi dalam acara debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2014).
Pernyataan Jokowi ini menjawab pertanyaan moderator soal sikap Jokowi-JK dalam mengantisipasi persaingan global khususnya untuk penguatan pangan dalam negeri. Namun Jokowi kemudian mengungkapkan persoalan buah-buahan. "Persoalannya kita tidak mempersiapkan pasarnya, misalnya kita memerintahkan mereka menanam pepaya kita siapkan industri jus," terangnya.
Dia menilai sebenarnya pemerintah bisa menyediakan pasar tersebut jika ada kemauan, namun selama ini kemauan itu tidak terlihat. "Yang belum ada niat dan kemauan untuk itu, kita juga punya ahli, kuncinya di niat dan kemauan," tandasnya.
Jokowi mengatakan, permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini tidak tersedianya industri-industri yang bisa memperdayakan hasil pertanian. Sehingga hasil tani Indonesia tidak bisa dipasarkan ke luar negeri. [jat]
"Yang harus dilihat pasarnya apa. Kalau pasarnya ada baru kita produksi, contohnya petani diperintahkan menanam pepaya tapi pasarnya mana, kalau diberi bibit para petani bisa," ujar Jokowi dalam acara debat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2014).
Pernyataan Jokowi ini menjawab pertanyaan moderator soal sikap Jokowi-JK dalam mengantisipasi persaingan global khususnya untuk penguatan pangan dalam negeri. Namun Jokowi kemudian mengungkapkan persoalan buah-buahan. "Persoalannya kita tidak mempersiapkan pasarnya, misalnya kita memerintahkan mereka menanam pepaya kita siapkan industri jus," terangnya.
Dia menilai sebenarnya pemerintah bisa menyediakan pasar tersebut jika ada kemauan, namun selama ini kemauan itu tidak terlihat. "Yang belum ada niat dan kemauan untuk itu, kita juga punya ahli, kuncinya di niat dan kemauan," tandasnya.
Jokowi mengatakan, permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini tidak tersedianya industri-industri yang bisa memperdayakan hasil pertanian. Sehingga hasil tani Indonesia tidak bisa dipasarkan ke luar negeri. [jat]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar